Rabu, 11 Januari 2012

PENGGUNA KONSTRUKSI-ITS METODANYA KINI MENYEBAR DI INDONESIA


ATN-Center - Konstruksi Instrumen Tower Sederhana dan Metodanya atau yang disingkat Konstruksi-ITS dan Metodanya, pertama kali ditemukan oleh Ir Ben Brahim S Bahat MT, yang kini menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah. Konstruksi-ITS dan Metodanya ini, kini sudah banyak diterapkan dalam pembangunan jembatan bentang panjang di Indonesia.
Konstruksi Instrumen Tower Sederhana dan Metodanya atau yang disingkat Konstruksi-ITS dan Metodanya, pertama kali ditemukan oleh Ir Ben Brahim S Bahat MT, yang kini menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah. Konstruksi-ITS dan Metodanya ini, kini sudah banyak diterapkan dalam pembangunan jembatan bentang panjang di Indonesia.
Sebenarnya Konstruksi-ITS dan Metodanya ini ditemukan oelh Ben Brahim pada tahun 2000, dan mulai disusun tahun 2002. Karya putera daerah Suku Dayak Kalteng dalam bidang teknologi ini, telah mendapat pengakuan dan perlindungan dari Kementerian Hukum dan HAM dalam bentuk HAK CIPTA dan HAK PATEN.
Konstruksi-ITS dan Metodanya adalah peralatan untuk pelaksanaan erection jembatan bentang panjang. Dengan menggunakan konstruksi ini, maka pembangunan jembatan bentang panjang diyakini akan lebih efisien atau menghemat biaya pelaksanaan hingga 47 persen lebih, dan mempercepat waktu penyelesaian 1:1,5 dibandingkan dengan medote kompensional/perancah, sehingga lebih cepat dimanfaatkan.
Ben Brahim yang ditemui di Palangka Raya, Jumat (3/12), menceritakan kronologis penemuannya.
Sejak dirinya bertugas mulai tahun 1986 di Kanwil Departemen PU Provinsi Kalteng, bidang tugas yang banyak digeluti adalah bidang jalan dan jembatan. Salah satu jembatan yang ditanganinya (sebagai Pimpro), adalah Jembatan Kahayan yang terletak di tengah-tengah Kota Palangka Raya Ibu Kota Provinsi Kalteng, yang panjang totalnya 640 meter. Jembatan Kahayan bentang tengahnya menggunakan konstruksi pelengkung (bentang khusus) sepanjang 150 meter yang didesign tahun 1997, dan merupakan yang pertama kali digunakan di Indonesia.
“Setelah fase design, timbul persoalan yaitu belum ditemukan bagaimana cara melaksanakan erection pada bagian konstruksi pelengkungnya. Berkali-kali kami dari Dinas PU Kalteng bersama konsultan melakukan diskusi dengan pihak Departemen PU di Jakarta, tetapi belum ditemukan cara yang efektif dan efisien,” jelan Ben.
Kemudian pada tahun 2000, diputuskan bahwa pelaksanaan erection konstruksi pelengkung Jembatan Kahayan menggunakan Sistem Perancah. Namun ternyata pelaksanaannya membutuhkan waktu lama, biaya mahal dan setiap saat terancam kena tabrak oleh lalu lintas sungai, seperti ponton, kapal, rakit kayu log dan lain-lain.
Sebagai orang yang terlibat langsung dalam pembangunan Jembatan Kahayan ini, Ben Brahim, pada setiap kesempatan selalu berpikir bagaimana caranya agar pelaksanaan erection konstruksi pelengkung pada bagian tengah konstruksi jembatan bisa lebih efektif dan efisien daripada Metoda Perancah.
“Pada pertengahan tahun 2000, saya menemukan konsep metode erection menggunakan Tower, Kabel dan Peralatan Pendukung lainnya yang saya yakini dapat lebih efektif dan efisien dari Metoda Perancah,” Terang Ben.
Ketika mengikuti pendidikan Program S-2 Teknik Sipil di ITS Surabaya, Ben Brahim mengajukan konsep Konstruksi Tower, Kabel dan Peralatan Pendukungnya, yang kemudian diseminarkan pada 16 Januari 2002, dan lulus dengan memperoleh nilai A.
Semenjak itu, Ben Brahim lalu menyusun Tesis dengan judul “Study Alternatif Metode Erection Bangunan Atas Jembatan Bentang Panjang pada Jembatan Sungai Kahayan di Palangka Raya”. Di dalam tesis ini, disajikan secara detail  mengenai alternatif metoda pelaksanaan erection menggunakan Konstruksi-ITS, dan kembali lulus dengan nilai A (Cum Laude).
Sampai saat ini sudah banyak pelaksanaan erection jembatan bentang panjang (bentang khusus/pelengkung) di Indonesia yang menggunakan Konstruksi-ITS dan Metodanya ini, seperti di Pulau Jawa, Sumatera, Riau dan beberapa provinsi lainnya. Khusus di Kalteng, Konstruksi-ITS dan Metodanya ini digunakan pada Jembatan Kalahien (Barito Selatan), Jembatan Merdeka (Murung Raya), Jembatan Sungai Seruyan di Kabupaten Seruyan.
Pada tanggal 15 Pebruari 2010, Ben Brahim mendapatkan HAK CIPTA dengan judul ciptaan “KITS (Konstruksi-ITS)” dari Kementerian Hukum dan HAM RI, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Direktorat Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, dengan nomor pendaftaran 046150. Ciptaan ini kemudian diumumkan secara nasional ke seluruh wilayah Indonesia dan ke luar negeri. Pada tanggal 29 Juli 2010, Ben Brahim mendapatkan HAK PATEN dengan judul “Konstruksi Instrumen Tower Sederhana dan Metodanya”.
  (zaenal)