ATN-Center
- Konstruksi Instrumen Tower
Sederhana dan Metodanya atau yang disingkat Konstruksi-ITS dan Metodanya,
pertama kali ditemukan oleh Ir Ben Brahim S Bahat MT, yang kini menjabat Kepala
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah. Konstruksi-ITS dan
Metodanya ini, kini sudah banyak diterapkan dalam pembangunan jembatan bentang
panjang di Indonesia.
Konstruksi Instrumen Tower
Sederhana dan Metodanya atau yang disingkat Konstruksi-ITS dan Metodanya,
pertama kali ditemukan oleh Ir Ben Brahim S Bahat MT, yang kini menjabat Kepala
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah. Konstruksi-ITS dan Metodanya
ini, kini sudah banyak diterapkan dalam pembangunan jembatan bentang panjang di
Indonesia.
Sebenarnya Konstruksi-ITS dan Metodanya ini
ditemukan oelh Ben Brahim pada tahun 2000, dan mulai disusun tahun 2002. Karya
putera daerah Suku Dayak Kalteng dalam bidang teknologi ini, telah mendapat
pengakuan dan perlindungan dari Kementerian
Hukum dan HAM dalam bentuk HAK
CIPTA dan HAK PATEN.
Konstruksi-ITS dan Metodanya adalah peralatan
untuk pelaksanaan erection jembatan bentang panjang. Dengan menggunakan konstruksi
ini, maka pembangunan jembatan bentang panjang diyakini akan lebih efisien atau
menghemat biaya pelaksanaan hingga 47 persen lebih, dan mempercepat waktu
penyelesaian 1:1,5 dibandingkan dengan medote kompensional/perancah, sehingga
lebih cepat dimanfaatkan.
Ben Brahim yang ditemui di Palangka Raya,
Jumat (3/12), menceritakan kronologis penemuannya.
Sejak dirinya bertugas mulai tahun 1986 di
Kanwil Departemen PU Provinsi Kalteng, bidang tugas yang banyak digeluti adalah
bidang jalan dan jembatan. Salah satu jembatan yang ditanganinya (sebagai
Pimpro), adalah Jembatan Kahayan yang terletak di tengah-tengah Kota Palangka
Raya Ibu Kota Provinsi Kalteng, yang panjang totalnya 640 meter. Jembatan
Kahayan bentang tengahnya menggunakan konstruksi pelengkung (bentang khusus)
sepanjang 150 meter yang didesign tahun 1997, dan merupakan yang pertama kali
digunakan di Indonesia.
“Setelah fase design, timbul persoalan yaitu
belum ditemukan bagaimana cara melaksanakan erection pada bagian konstruksi
pelengkungnya. Berkali-kali kami dari Dinas PU Kalteng bersama konsultan
melakukan diskusi dengan pihak Departemen PU di Jakarta, tetapi belum ditemukan
cara yang efektif dan efisien,” jelan Ben.
Kemudian pada tahun 2000, diputuskan bahwa
pelaksanaan erection konstruksi pelengkung Jembatan Kahayan menggunakan Sistem
Perancah. Namun ternyata pelaksanaannya membutuhkan waktu lama, biaya mahal dan
setiap saat terancam kena tabrak oleh lalu lintas sungai, seperti ponton,
kapal, rakit kayu log dan lain-lain.
Sebagai orang yang terlibat langsung dalam
pembangunan Jembatan Kahayan ini, Ben Brahim, pada setiap kesempatan selalu
berpikir bagaimana caranya agar pelaksanaan erection konstruksi pelengkung pada
bagian tengah konstruksi jembatan bisa lebih efektif dan efisien daripada
Metoda Perancah.
“Pada pertengahan tahun 2000, saya menemukan
konsep metode erection menggunakan Tower, Kabel dan Peralatan Pendukung lainnya
yang saya yakini dapat lebih efektif dan efisien dari Metoda Perancah,” Terang
Ben.
Ketika mengikuti pendidikan Program S-2
Teknik Sipil di ITS Surabaya, Ben Brahim mengajukan konsep Konstruksi Tower,
Kabel dan Peralatan Pendukungnya, yang kemudian diseminarkan pada 16 Januari
2002, dan lulus dengan memperoleh nilai A.
Semenjak
itu, Ben Brahim lalu menyusun Tesis dengan judul “Study Alternatif Metode Erection Bangunan Atas
Jembatan Bentang Panjang pada Jembatan Sungai Kahayan di Palangka Raya”. Di dalam tesis ini,
disajikan secara detail mengenai alternatif metoda
pelaksanaan erection menggunakan Konstruksi-ITS, dan kembali lulus dengan nilai
A (Cum Laude).
Sampai saat ini sudah banyak pelaksanaan
erection jembatan bentang panjang (bentang khusus/pelengkung) di Indonesia yang
menggunakan Konstruksi-ITS dan Metodanya ini, seperti di Pulau Jawa, Sumatera,
Riau dan beberapa provinsi lainnya. Khusus di Kalteng, Konstruksi-ITS dan
Metodanya ini digunakan pada Jembatan Kalahien (Barito Selatan), Jembatan
Merdeka (Murung Raya), Jembatan Sungai Seruyan di Kabupaten Seruyan.
Pada tanggal 15 Pebruari 2010, Ben Brahim
mendapatkan HAK CIPTA dengan judul ciptaan “KITS (Konstruksi-ITS)” dari Kementerian Hukum dan HAM RI, Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Direktorat Cipta, Desain Industri, Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, dengan nomor pendaftaran 046150.
Ciptaan ini kemudian diumumkan secara nasional ke seluruh wilayah Indonesia dan
ke luar negeri. Pada tanggal 29 Juli 2010, Ben Brahim mendapatkan HAK
PATEN dengan judul “Konstruksi
Instrumen Tower Sederhana dan Metodanya”.
(zaenal)