Sabtu, 07 Juli 2012

Lagi, Ben Brahim Kunjungi Dua Desa Sekaligus



Kuala Kapuas - Lagi, Kepala Dinas Pekaerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan
Tengah, Ir Ben Brahim S Bahat, MM,MT, kunjungi dua Desa sekaligus di
Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas. Dua Desa tersebut dikunjungi
oleh Kadis PU Provinsi Kalteng yaitu, Desa Lupak Dalam dan Desa Sei
Bakut, Kecamatan Kapuas Kuala, kemarin.

Warga Tirusan Dukung Ben Brahim



Kuala Kapuas - Warga Masyarakat Desa Tirusan Makmur, Kecamatan Bataguh, Kabupaten
Kapuas, mendukung Ir Ben Brahim S Bahat, MM,MT, menjadi orang nomor
satu di Kabupaten Kapuas.
Dukungan itu disampaikan salah satu tokoh Adat Bali, Wayan, yang berda
di desa tersebut, pada saat Ir Ben Brahim S Bahat, MM,MT, melakukan
silaturahmi kunjungan di Desa Tirusan, Kecamatan Bataguh, Kabupaten
Kapuas, Sabtu (30/6) pagi.

Ben Brahim : Siapapun Pemimpinnya Bisa Lanjutkan Perbaikan Jembatan



Kuala Kapuas - Siapapun pemimpinnya, kedepan diharapkan bisa melanjutkan dan
meneruskan untuk perbaikan Jembatan yang berada di Sari Pulau Desa
Pulau Membulau, Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas.
Harapan itu disampaikan oleh Ir Ben Brahim S Bahat, MM, MT, saat
berkunjung dan melakukan silahturahmi ketempat warga Desa Pulau
Membulau, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, kemarin.

Sabtu, 14 Januari 2012

TANAM POHON


TAMPAK TERCERMIN, SEORANG PEMIMPIN YANG MAU PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK MELAKUKAN PENATAAN KOTA YANG LEBIH BAIK, HIJAU DAN ASRI. KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAN Ir. BEN BRAHIM S. BAHAT, MM,MT , TURUN LANGSUNG KELAPANGAN LAKUKAN PENANAMAN BIBIT POHON DI KOTA PALANGKA RAYA, BARU-BARU INI.

BERI BANTUAN



RASA PERSAUDARAAN TANPA MENBEDAKAN SUKU, AGAMA DAN GOLONGAN UNTUK MEWUJUDKAN BINGKAI PERSATUAN MENUJU KAPUAS YANG DAMAI, SERTA MENDAPATKAN PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK DAN SEJAHTERA. TAMPAK DICERMINKAN OLEH SEORANG PUTRA DAERAH KALIMANTAN TENGAH Ir. BEN BRAHIM S. BAHAT, MM,MT YANG TAK PERNAH LUPA RASA SOLIDARITASNYA TERHADAP ORANG KECIL

Rabu, 11 Januari 2012

PENGGUNA KONSTRUKSI-ITS METODANYA KINI MENYEBAR DI INDONESIA


ATN-Center - Konstruksi Instrumen Tower Sederhana dan Metodanya atau yang disingkat Konstruksi-ITS dan Metodanya, pertama kali ditemukan oleh Ir Ben Brahim S Bahat MT, yang kini menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah. Konstruksi-ITS dan Metodanya ini, kini sudah banyak diterapkan dalam pembangunan jembatan bentang panjang di Indonesia.
Konstruksi Instrumen Tower Sederhana dan Metodanya atau yang disingkat Konstruksi-ITS dan Metodanya, pertama kali ditemukan oleh Ir Ben Brahim S Bahat MT, yang kini menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah. Konstruksi-ITS dan Metodanya ini, kini sudah banyak diterapkan dalam pembangunan jembatan bentang panjang di Indonesia.
Sebenarnya Konstruksi-ITS dan Metodanya ini ditemukan oelh Ben Brahim pada tahun 2000, dan mulai disusun tahun 2002. Karya putera daerah Suku Dayak Kalteng dalam bidang teknologi ini, telah mendapat pengakuan dan perlindungan dari Kementerian Hukum dan HAM dalam bentuk HAK CIPTA dan HAK PATEN.
Konstruksi-ITS dan Metodanya adalah peralatan untuk pelaksanaan erection jembatan bentang panjang. Dengan menggunakan konstruksi ini, maka pembangunan jembatan bentang panjang diyakini akan lebih efisien atau menghemat biaya pelaksanaan hingga 47 persen lebih, dan mempercepat waktu penyelesaian 1:1,5 dibandingkan dengan medote kompensional/perancah, sehingga lebih cepat dimanfaatkan.
Ben Brahim yang ditemui di Palangka Raya, Jumat (3/12), menceritakan kronologis penemuannya.
Sejak dirinya bertugas mulai tahun 1986 di Kanwil Departemen PU Provinsi Kalteng, bidang tugas yang banyak digeluti adalah bidang jalan dan jembatan. Salah satu jembatan yang ditanganinya (sebagai Pimpro), adalah Jembatan Kahayan yang terletak di tengah-tengah Kota Palangka Raya Ibu Kota Provinsi Kalteng, yang panjang totalnya 640 meter. Jembatan Kahayan bentang tengahnya menggunakan konstruksi pelengkung (bentang khusus) sepanjang 150 meter yang didesign tahun 1997, dan merupakan yang pertama kali digunakan di Indonesia.
“Setelah fase design, timbul persoalan yaitu belum ditemukan bagaimana cara melaksanakan erection pada bagian konstruksi pelengkungnya. Berkali-kali kami dari Dinas PU Kalteng bersama konsultan melakukan diskusi dengan pihak Departemen PU di Jakarta, tetapi belum ditemukan cara yang efektif dan efisien,” jelan Ben.
Kemudian pada tahun 2000, diputuskan bahwa pelaksanaan erection konstruksi pelengkung Jembatan Kahayan menggunakan Sistem Perancah. Namun ternyata pelaksanaannya membutuhkan waktu lama, biaya mahal dan setiap saat terancam kena tabrak oleh lalu lintas sungai, seperti ponton, kapal, rakit kayu log dan lain-lain.
Sebagai orang yang terlibat langsung dalam pembangunan Jembatan Kahayan ini, Ben Brahim, pada setiap kesempatan selalu berpikir bagaimana caranya agar pelaksanaan erection konstruksi pelengkung pada bagian tengah konstruksi jembatan bisa lebih efektif dan efisien daripada Metoda Perancah.
“Pada pertengahan tahun 2000, saya menemukan konsep metode erection menggunakan Tower, Kabel dan Peralatan Pendukung lainnya yang saya yakini dapat lebih efektif dan efisien dari Metoda Perancah,” Terang Ben.
Ketika mengikuti pendidikan Program S-2 Teknik Sipil di ITS Surabaya, Ben Brahim mengajukan konsep Konstruksi Tower, Kabel dan Peralatan Pendukungnya, yang kemudian diseminarkan pada 16 Januari 2002, dan lulus dengan memperoleh nilai A.
Semenjak itu, Ben Brahim lalu menyusun Tesis dengan judul “Study Alternatif Metode Erection Bangunan Atas Jembatan Bentang Panjang pada Jembatan Sungai Kahayan di Palangka Raya”. Di dalam tesis ini, disajikan secara detail  mengenai alternatif metoda pelaksanaan erection menggunakan Konstruksi-ITS, dan kembali lulus dengan nilai A (Cum Laude).
Sampai saat ini sudah banyak pelaksanaan erection jembatan bentang panjang (bentang khusus/pelengkung) di Indonesia yang menggunakan Konstruksi-ITS dan Metodanya ini, seperti di Pulau Jawa, Sumatera, Riau dan beberapa provinsi lainnya. Khusus di Kalteng, Konstruksi-ITS dan Metodanya ini digunakan pada Jembatan Kalahien (Barito Selatan), Jembatan Merdeka (Murung Raya), Jembatan Sungai Seruyan di Kabupaten Seruyan.
Pada tanggal 15 Pebruari 2010, Ben Brahim mendapatkan HAK CIPTA dengan judul ciptaan “KITS (Konstruksi-ITS)” dari Kementerian Hukum dan HAM RI, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Direktorat Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, dengan nomor pendaftaran 046150. Ciptaan ini kemudian diumumkan secara nasional ke seluruh wilayah Indonesia dan ke luar negeri. Pada tanggal 29 Juli 2010, Ben Brahim mendapatkan HAK PATEN dengan judul “Konstruksi Instrumen Tower Sederhana dan Metodanya”.
  (zaenal)

BEN BRAHIM DAPAT DUKUNGAN GPDI KAPUAS


KUALA KAPUAS - Menjelang pemilikan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kabupaten Kapuas 2012, suhu politik di daerah itu mulai hangat. Sejumlah partai politik sudah mulai melakukan manufer untuk menggalang kekuatan guna memenangkan pesta demokrasi lima tahunan itu. Tidak hanya itu, pernyataan sikap dukungan terhadap bakal calon bupati pun mulai diberikan oleh organisasi kemasyarakatan. Ini seperti yang dilakukan Dewan Pimpinan Kabupaten Gerakan Pemuda Dayak Indonesia (DPK-GPDI) Kabupaten Kapuas. Lembaga yang diketuai Thosibae Limin, secara tegas memberikan pernyataan sikap untuk mendukung Ben Brahim S Bahat sebagai calon Bupati Kapuas periode 2013-2018. Thosiba Limim mengaku, memberikan dukungan kepada Ben Brahim karena Kapala Dinas PU Provinsi Kalteng itu dianggap layak dan mampu memimpin Kapuas. "Kami sepakat mengusung Ben Brahim, karena beliau putra daerah terbaik yang sudah teruji dan punya kemampuan sebagai pemimpin yang baik, peduli, santun dan bijaksana," kata Thosibae Limin membacakan pers rilis pernyataan sikap usai acara pelantikan pengurus DPK-GPDI Kapuas, Senin (10/10) malam di Gedung Gandang Garantung Kuala Kapuas. Dia mengatakan, pernyataan sikap itu harus ditaati anggota dan pengurus DPK GPDI Kapuas, karena ini merupakan pernyataan sikap yang dikeluarkan lembaga. "Pernyataan sikap ini juga mendapat persetujuan dari DPK GPDI Provinsi Kalteng," timpalnya. Dalam penyampaian pernyataan sikap di hadapan wartawan itu, Thosibae Limin juga didampingi, Ketua Umum GPDI Provinsi Kalteng Yansen A Binti, Ketua Dewan Penasihat Talinting E Toepak, Sekretaris Umum DPK-GPDI Kapuas Kusuma Udji Demen, Ketua Dewan Senior H Jana dan sejumlah pengurus DPK-GPDI Kapuas lainnya. Dia mengaku, dalam penyampaian pernyataan sikap itu pihaknya juga memperhatikan aspirasi masyarakat tingkat atas, menengah, tingkat bawah yang berkembang selama ini, serta melihat apa yang terjadi selama ini di Kabupaten Kapuas. "Banyak hal yang selayaknya menjadi hak dan kesempatan warga lokal untuk mendapatkan hal tersebut tapi tidak diberikan kesempatan dan tempat yang selayaknya," katanya. Untuk itu, pengurus GPDI Kapuas membulatkan sikap dalam satu pernyataan sikap bahwa demi jati diri, harkat dan martabat orang Dayak serta kemajuan, kemakmuran, rasa keadilan masyarakat Kapuas, sepakat mendukung Ben Brahim S Bahat. "Pernyataan sikap ini kami buat dengan sesadar-sadarnya dari hati nurani yang paling dalam tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak mana pun," ungkapnya. Dihubungi pada waktu terpisah, Thosibae Limin mengaku bahwa pernyataan sikap yang dibacakan itu sudah mewakili lembaga (GPDI Kapuas). (art/jun)

BEN BRAHIM JUARA KARYA TULIS NASIONAL


Sebuah prestasi tingkat nasional berhasil ditoreh seorang putra Dayak Kalteng Ben Brahim S Bahat.  Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng ini berhasil meraih Juara I Kategori Teknologi Konstruksi, Lomba Karya Tulis Konstruksi Indonesia 2011, dengan judul Konstruksi Instrumen Tower Sederhana (Konstruksi-ITS) dan Metodanya.
Lomba Karya Tulis tersebut diselenggarakan Badan Pembinaan Konstruksi (BP Konstruksi) Kementerian PU bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK) dan masyarakat konstruksi Indonesia.
Menanggapi keberhasilan tersebut, Ben Brahim yang ditemui usai upacara memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum (Harbak PU) Ke-66, di halaman Kantor Dinas PU Kalteng, Rabu (14/12), mengungkapkan, dirinya merasa bangga sekaligus sebagai tantangan dalam mewujudkan kinerja pekerjaan umum, khususnya di bidang kontruksi di Kalteng.
Ben menjelaskan, pendaftaran lomba itu dilaksanakan sekitar Oktober lalu dan panitia menguji karya tulis peserta pada 1-10 November. Sedangkan penyerahan penghargaan dilakukan Menteri PU Djoko Kirmanto bertepatan dengan Hari Bakti PU Ke-66, 3 Desember lalu di Jakarta.
Penilaian karya tulis dilakukan oleh 13 orang ahli dari Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI). Para ahli tersebut berasal dari perguruan tinggi, dunia usaha, dan dari Kementerian PU. Ia mengungkapkan, usulan teknologi konstruksi tersebut juga diikuti berbagai kalangan, termasuk para ahli konstruksi.
Untuk menentukan pemenangnya juga tidak mudah karena tim juri secara berjenjang mencari beberapa orang yang terbaik, kemudian diminta menyampaikan presentasi atas usulan teknologi konstruksi  yang diajukannya. Para peserta diberi waktu 15 menit untuk mempresentasi dan dewan juri mengujinya selama 15 menit. Tetapi, apabila ada hal yang menarik, waktu tersebut bisa diperpanjang dan ia diuji lagi oleh dewan juri selama setengah jam.

Hasil Tesis
Konstruksi ITS dan metodanya yang ditemukan Ben merupakan hasil tesis saat mengambil program pendidikan pascasarjana (Strata 2) di Institut Teknik Surabaya, Jawa Timur, pada 2001 lalu. Terhadap temuannya ini, Ben mendapatkan hak paten secara nasional pada Agustus 2010, dan kemudian pengakuan hak paten internasional akhir November 2010 dari Lembaga Hak Paten Internasional di Berlin, Jerman.
Hasil tesis itu juga dipergunakan untuk pembangunan jembatan di Indonesia, seperti Jawa dan Sumatera. Khusus di Kalteng, digunakan pada Jembatan Kalahien, Jembatan Merdeka di Kabupaten Murung Raya, dan Jembatan Sungai Seruyan di Seruyan.
Konstruksi ITS dan Metodanya merupakan teknologi penyangga jembatan yang menggunakan kabel untuk menahan pondasi jembatan seperti yang digunakan di Jembatan Kalahien. Menurut Ben, teknologi tersebut mampu menghemat anggaran hingga 47 persen dari total biaya anggaran pembangunan jembatan.
Bahkan untuk segi waktu, bisa menghemat hingga 1,5 kali waktu yang ditargetkan dalam pembangunan jembatan biasa. Tesis yang dilakukan, sambung  Ben, mengambil studi pada Jembatan Kahayan di Kota Palangka Raya. dkw/anr