Rabu, 11 Januari 2012

BEN BRAHIM JUARA KARYA TULIS NASIONAL


Sebuah prestasi tingkat nasional berhasil ditoreh seorang putra Dayak Kalteng Ben Brahim S Bahat.  Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng ini berhasil meraih Juara I Kategori Teknologi Konstruksi, Lomba Karya Tulis Konstruksi Indonesia 2011, dengan judul Konstruksi Instrumen Tower Sederhana (Konstruksi-ITS) dan Metodanya.
Lomba Karya Tulis tersebut diselenggarakan Badan Pembinaan Konstruksi (BP Konstruksi) Kementerian PU bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK) dan masyarakat konstruksi Indonesia.
Menanggapi keberhasilan tersebut, Ben Brahim yang ditemui usai upacara memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum (Harbak PU) Ke-66, di halaman Kantor Dinas PU Kalteng, Rabu (14/12), mengungkapkan, dirinya merasa bangga sekaligus sebagai tantangan dalam mewujudkan kinerja pekerjaan umum, khususnya di bidang kontruksi di Kalteng.
Ben menjelaskan, pendaftaran lomba itu dilaksanakan sekitar Oktober lalu dan panitia menguji karya tulis peserta pada 1-10 November. Sedangkan penyerahan penghargaan dilakukan Menteri PU Djoko Kirmanto bertepatan dengan Hari Bakti PU Ke-66, 3 Desember lalu di Jakarta.
Penilaian karya tulis dilakukan oleh 13 orang ahli dari Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI). Para ahli tersebut berasal dari perguruan tinggi, dunia usaha, dan dari Kementerian PU. Ia mengungkapkan, usulan teknologi konstruksi tersebut juga diikuti berbagai kalangan, termasuk para ahli konstruksi.
Untuk menentukan pemenangnya juga tidak mudah karena tim juri secara berjenjang mencari beberapa orang yang terbaik, kemudian diminta menyampaikan presentasi atas usulan teknologi konstruksi  yang diajukannya. Para peserta diberi waktu 15 menit untuk mempresentasi dan dewan juri mengujinya selama 15 menit. Tetapi, apabila ada hal yang menarik, waktu tersebut bisa diperpanjang dan ia diuji lagi oleh dewan juri selama setengah jam.

Hasil Tesis
Konstruksi ITS dan metodanya yang ditemukan Ben merupakan hasil tesis saat mengambil program pendidikan pascasarjana (Strata 2) di Institut Teknik Surabaya, Jawa Timur, pada 2001 lalu. Terhadap temuannya ini, Ben mendapatkan hak paten secara nasional pada Agustus 2010, dan kemudian pengakuan hak paten internasional akhir November 2010 dari Lembaga Hak Paten Internasional di Berlin, Jerman.
Hasil tesis itu juga dipergunakan untuk pembangunan jembatan di Indonesia, seperti Jawa dan Sumatera. Khusus di Kalteng, digunakan pada Jembatan Kalahien, Jembatan Merdeka di Kabupaten Murung Raya, dan Jembatan Sungai Seruyan di Seruyan.
Konstruksi ITS dan Metodanya merupakan teknologi penyangga jembatan yang menggunakan kabel untuk menahan pondasi jembatan seperti yang digunakan di Jembatan Kalahien. Menurut Ben, teknologi tersebut mampu menghemat anggaran hingga 47 persen dari total biaya anggaran pembangunan jembatan.
Bahkan untuk segi waktu, bisa menghemat hingga 1,5 kali waktu yang ditargetkan dalam pembangunan jembatan biasa. Tesis yang dilakukan, sambung  Ben, mengambil studi pada Jembatan Kahayan di Kota Palangka Raya. dkw/anr