Sebuah prestasi tingkat
nasional berhasil ditoreh seorang putra Dayak Kalteng Ben Brahim S Bahat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kalteng ini berhasil meraih Juara I Kategori Teknologi Konstruksi, Lomba Karya
Tulis Konstruksi Indonesia 2011, dengan judul Konstruksi Instrumen Tower Sederhana
(Konstruksi-ITS) dan Metodanya.
Lomba Karya Tulis tersebut
diselenggarakan Badan Pembinaan Konstruksi (BP Konstruksi) Kementerian PU
bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK) dan
masyarakat konstruksi Indonesia.
Menanggapi keberhasilan
tersebut, Ben Brahim yang ditemui usai upacara memperingati Hari Bakti
Pekerjaan Umum (Harbak PU) Ke-66, di halaman Kantor Dinas PU Kalteng, Rabu
(14/12), mengungkapkan, dirinya merasa bangga sekaligus sebagai tantangan dalam mewujudkan kinerja
pekerjaan umum, khususnya di bidang kontruksi di Kalteng.
Ben menjelaskan, pendaftaran
lomba itu dilaksanakan sekitar Oktober lalu dan panitia menguji karya tulis
peserta pada 1-10 November. Sedangkan penyerahan penghargaan dilakukan Menteri
PU Djoko Kirmanto bertepatan dengan Hari Bakti PU Ke-66, 3 Desember lalu di
Jakarta.
Penilaian karya tulis dilakukan
oleh 13 orang ahli dari Himpunan Ahli
Konstruksi Indonesia (HAKI). Para ahli tersebut berasal dari perguruan tinggi,
dunia usaha, dan dari Kementerian PU. Ia mengungkapkan, usulan teknologi
konstruksi tersebut juga diikuti berbagai kalangan, termasuk para ahli
konstruksi.
Untuk menentukan pemenangnya
juga tidak mudah karena tim juri secara berjenjang mencari beberapa orang yang
terbaik, kemudian diminta menyampaikan presentasi atas usulan teknologi
konstruksi yang diajukannya. Para peserta diberi waktu 15 menit untuk
mempresentasi dan dewan juri mengujinya selama 15 menit. Tetapi, apabila ada
hal yang menarik, waktu tersebut bisa diperpanjang dan ia diuji lagi oleh dewan
juri selama setengah jam.
Hasil Tesis
Konstruksi ITS dan metodanya
yang ditemukan Ben merupakan hasil tesis saat mengambil program pendidikan
pascasarjana (Strata 2) di Institut Teknik Surabaya, Jawa Timur, pada 2001
lalu. Terhadap temuannya ini, Ben mendapatkan hak paten secara nasional pada
Agustus 2010, dan kemudian pengakuan hak paten internasional akhir November
2010 dari Lembaga Hak Paten Internasional di Berlin, Jerman.
Hasil tesis itu juga
dipergunakan untuk pembangunan jembatan di Indonesia, seperti Jawa dan Sumatera.
Khusus di Kalteng, digunakan pada Jembatan Kalahien, Jembatan Merdeka di
Kabupaten Murung Raya, dan Jembatan Sungai Seruyan di Seruyan.
Konstruksi ITS dan Metodanya
merupakan teknologi penyangga jembatan yang menggunakan kabel untuk menahan
pondasi jembatan seperti yang digunakan di Jembatan Kalahien. Menurut Ben,
teknologi tersebut mampu menghemat anggaran hingga 47 persen dari total biaya
anggaran pembangunan jembatan.
Bahkan untuk segi waktu, bisa
menghemat hingga 1,5 kali waktu yang ditargetkan dalam pembangunan jembatan
biasa. Tesis yang dilakukan, sambung Ben, mengambil studi pada
Jembatan Kahayan di Kota Palangka Raya. dkw/anr